top of page
Search

Makanan Tinggi Garam Menaikkan Berat Badan

Garam sebagai komponen pelengkap makanan telah dikenal luas sejak awal abad ke-19. Konsumsi makanan tinggi garam memang berkaitan dengan meningkatnya tekanan darah dan stroke. Tapi tahukah kamu jika ada kaitan juga antara kenaikan berat badan dan konsumsi makanan tinggi garam. Bagaimana mekanismenya?



Makanan tinggi garam membuat makan lebih banyak

Studi menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi garam memiliki berat badan lebih besar. Diet tinggi garam merupakan faktor risiko obesitas, baik secara langsung atau berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi kalori. Makanan tinggi garam berhubungan dengan kenaikan lemak tubuh, terutama lemak pada bagian perut. Konsumsi makanan tinggi garam juga berhubungan positif terhadap BMI, indikator lingkar pingang, dan rasio lingkar pinggang-panggul yang lebih tinggi.


Makanan tinggi gula tambahan dan makanan ultra proses cenderung mengandung lebih banyak garam daripada makanan utuh atau yang diproses minimal. Makanan ultra proses cenderung memiliki energi yang besar dan bersifat kurang mengenyangkan sehingga seringkali kamu makan lebih banyak daripada kebutuhan. Garam tidak hanya bermanfaat untuk memberikan rasa enak pada makanan, tapi juga jauh lebih banyak dari itu. Garam bisa membuat keseimbangan rasa, dan memberi sensasi nikmat sehingga kamu lebih menyukainya.


Jenis makanan tinggi garam antara lain snack, keripik, fast food, gorengan, makanan ultra proses, dll. Salah satu makanan yang mungkin kamu lupa bahwa ini juga salah satu sumber sodium adalah roti. Semua jenis makanan tinggi garam biasanya juga tinggi kalori. Bukan hanya itu, mereka juga termasuk pada makanan yang tidak mengenyangkan sehingga kamu berpotensi untuk overeating. Jadi sebenarnya, ketika kamu makan lebih banyak snack, keripik, gorengan, roti, makanan kaleng, atau fast food, kamu bukan hanya kelebihan garam tapi juga kelebihan kalori. Hal ini menjelaskan hubungan antara garam dan berat badan.


Di samping itu, beberapa penelitian menyebutkan juga bahwa makanan tinggi garam atau makanan olahan yang asin menyebabkan kenaikan berat badan terlepas dari sejumlah kalori yang kamu makan atau minuman manis yang kamu konsumsi. Tingginya kandungan garam menyebabkan tubuh resisten terhadap leptin, hormon yang bertanggungjawab mengatur rasa lapar dan kenyang. Studi yang melibatkan hewan coba juga menyebutkan, mereka yang resisten terhadap leptin makan lebih banyak dan mengalami kenaikan berat badan.


Garam menyerap lebih banyak air

Didalam garam terdapat mineral yang disebut sodium atau natrium. Sebenarnya mineral ini sangat dibutuhkan oleh tubuh, tapi dalam jumlah kecil. Tubuh kamu melakukan regulasi untuk mengatur keseimbangan konsentrasi natrium. Makan makanan tinggi garam membuat konsentrasi natrium di dalam tubuh meningkat. Sebagai kompensasinya, secara alami tubuh merespon dengan menaikkan rasa haus agar kamu minum dan mencegah kamu untuk mengeluarkan cairan (urine). Mekanisme ini membuat sejumlah cairan tertahan dalam tubuh. Retensi air di dalam tubuh dapat menaikkan berat badan sebesar 1 kg. Senada dengan mekanisme ini, sebuah studi menyebutkan bahwa diet rendah garam selama 2 bulan mampu menurunkan angka Indeks Massa Tubuh (IMT) yang disebabkan oleh pengurangan total air tubuh, bukan massa lemak.


Jenis makanan tinggi garam

WHO merekomendasikan asupan garam sebesar 1500-2300 mg/hari yang setara dengan 1 sdt. Namun, rata-rata konsumsi garam harian orang di seluruh dunia melebihi rekomendasi internasional tersebut. Sekitar 70% natrium berasal dari makanan kemasan, olahan, atau fast food bukan dari penambahan garam dari masakan di rumah. Studi menemukan bahwa asupan garam berlebih 27% bersumber dari daging dan olahannya, 26% dari sereal, 14% dari susu dan olahannya, dan 14% dari makanan cepat saji. Kamu juga bisa mulai memperhatikan kandungan bumbu penyedap, kecap, saos, atau condiment lain yang ada di dapur. Sebab bahan tambahan makanan ini juga mengandung garam. Inilah yang menjadi penyebab kenapa banyak orang tidak sadar berapa banyak natrium yang masuk dalam tubuh, walaupun sebenarnya tidak menambahkan garam dapur yang banyak ke dalam masakan.

 
 
 

Kommentare


Post: Blog2_Post

©2020 by Dietbaik.id Nutrition and Health Online Consulting Service. Proudly created with Wix.com

bottom of page